Jumat, 10 Oktober 2008

Apakah juara dilahirkan atau dibentuk?

Rekor atletik terpatahkan tahun demi tahun, perdebatan keterbatasan performa manusia seakan tidak pernah ada habisnya. Sama halnya, ketika jaman dulu banyak orang yang berpikir tidak mungkin, beberapa jaman kemudian hal itu tidak mustahil untuk dilakukan.

Apakah keterbatasan itu ada?
Tentu keterbatasan itu ada. Lalu apa batas dari performa manusia? Ahli fisiologi menyetujui bahwa keterbatasan manusia berkaitan erat dengan genetik, khususnya gen yang mengatur ketahanan daya kerja jantung, dan tipe otot, akan tetapi masih banyak faktor yang lainnya. Faktor-faktor seperti nutrisi, motivasi,lingkungan, kemajuan dalam perlengkapan yang dipakai (seperti sepatu lari, pakaian renang, ski, sepeda) semuanya mendukung performa yang lebih baik.


Genetik dan performa
Genetik membentuk manusia dengan banyak cara termasuk kemampuan manusia dalam bidang olahraga. Latihan, diet, dan faktor lain berperan besar dalam mengembangkan potensi manusia, tetapi genetik itu sendiri mungkin membatasi performa manusia. Anda mungkin memiliki genetik yang potensial menjadi seorang atlet juara, tetapi jika gaya hidup anda tidak teratur, seperti makan berlebihan, tidak pernah latihan, maka anda tidak akan pernah mencapai potensi maksimal anda. Sebaliknya, seseorang dengan keterbatasan genetik potensial dapat menemukan jalannya untuk menjadi atlet juara.

Genetika punya pengaruh besar dalam hal kekuatan, ukuran otot, penyusunan serabut otot cepat/lambat, kapasitas paru-paru, kelenturan, dan daya tahan.

Salah satu keterbatasan untuk atlet ketahanan yaitu kemampuan kapasitas jantung, atau kemampuan jantung mengantarkan oksigen melalui peredaran darah ke sistem tubuh. Ini, juga, sebagian besar berhubungan dengan genetik.

Keterbatasan yang lain adalah menggunakan oksigen secara efisien dan membentuk ATP (Adenosine Triphosphate), bahan bakar yang digunakan untuk kontraksi dan pergerakan otot. Efisiensi dari proses ini dapat diukur dengan variabel yang disebut VO2max. (maximum volume of oxigen).

Genetik bisa mempengaruhi hasil latihan. Genetik mungkin juga menentukan bagaimana tubuh anda bereaksi terhadap latihan, diet dan faktor eksternal lainnya. Faktor lain, yang tidak berkaitan dengan genetik, juga dapat mempengaruhi performa, seperti keseimbangan, kecerdasan, waktu untuk merespon dan juga keakuratan.

Nutrisi juga mempengaruhi performa. Atlet dapat ‘mengajari’ tubuh untuk membakar lemak ketika persediaan glikogennya menipis, atau mengganti cairan tubuh dengan nutrisi selama kompetisi berlangsung.

Latihan mental (seperti mau menerima kelebihan dan kekurangan, memahami taktik dan strategi olahraga yang digeluti, dan menggunakan perlengkapan yang sesuai) adalah faktor-faktor penting lainnya yang tidak berkaitan dengan genetik.

Dari artikel ini, tampaknya atlet juara memang dikaruniai genetik yang luar biasa dan program latihan yang luar biasa pula, tetapi Anda juga bisa mencapai kemampuan potensial anda dengan persiapan yang optimal, nutrisi yang baik, dan mental yang positif pula.

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments